Tauco Olahan Tradisional di tengah Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi

Tauco Olahan Tradisional di tengah Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi


Indonesia merupakan negara kaya akan keindahan sumber daya alam yang dimilki serta keaneraragaman suku bangsa dan budaya. Keanekaragaman suku bangsa indonesia banyak melahirkan budaya-budaya yang merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang menjadi bagian dari kelompok dalam budayanya. Dalam budaya tersebut biasanya terselip kebaikan yang menjunjung tinggi nilai budi pekerti luhur yang dinamakan kearifan lokal. Selain itu di dalam budaya terdapat makanan yang menjadi ciri khas dari tempat tersebut. Contoh seperti tauco yang menjadi makanan khas dan menjadi julukan bagi daerah Cianjur-Jawa Barat-Indonesia.

Sesuai dengan kegiatan praktikum yang dilakukan di daerah Cianjur-Jawa Barat 19/12/12 sebagai sentra pembuatan tauco. Dimana usaha yang dilakukan secara turun temurun ini, menerapkan sistem keterpercayaan terhadap konsumennya agar kegiatan produksi ini tetap berjalan dengan menjaga kualitas dan cita rasa dari tauco itu sendiri. Disini saya tertarik untuk mengangkat tauco sebagai olahan tradisonal yang masih aktif berproduksi ditengah pengaruh Globalisasi dan Modernisasi.

Tauco adalah bumbu makanan tradisional yang menjadi khas dari daerah cianjur, Jawa Barat yang terbuat dari biji kedelai yang telah direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu kemudian dibiarkan sampai tumbuh jamur (fermentasi). Fermentasi tauco dengan direndam dengan air garam, kemudian dijemur pada terik matahari selama tiga bulan atau 100 hari sampai keluar aroma yang khas tauco atau rendaman berubah menjadi warna coklat kemerahan. Biasanya dalam proses fermentasi, rendamannya sering mengeluarkan bau yang menyengat. Selain itu produsen tauco tradisional tersebut  mengatakan bahwa hasil rendaman itulah diolah menjadi kecap sedangkan biji kedelainya menjadi tauco dan limbah organiknya dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi.

Penguatan rasa dari tauco itu sendiri sangat tergantung dari penjemuran yang menggunakan cahaya matahari. Tak heran jika produksi tauco tiap daerah berbeda karena dipengaruhi oleh tempat dan karakteristik iklim/ cuaca dalam pembuatannya. Terdapat berbagai cara mengolah tauco yang masing masing memiliki keistimewaan tersendiri dan pastinya setiap daerah mengklaim bahwa tauco asal daerahnya lebih enak dari tauco lainnya. Contoh tauco dari daerah Riau berbeda dengan tauco dengan di daerah Jawa dan Kalimantan. Tiap daerah memiliki keunikan cita rasa tersendiri. Tauco dapat disimpan lama sampai bertahun tahun, dan tidak akan rusak atau basi selama penyimpanannya tidak terkena air mentah ataupun terkontaminasi dengan bahan organik lainnya.

Tempat produksi tauco meong yang kami kunjungi kemarin tepatnya di jalan Cokroaminoto Cianjur - Jawa Barat menyebutkan bahwa produk mereka mencapai 640 botol per/hari serta dapat menembus negara malaysia dan singapura dalam pendistribusiannya. Meskipun dikatakan demikian tetap saja saya merasa ada sedikit keganjilan mengenai informasi yang di dapat yaitu tempat produksi tauco tersebut hanya melayani konsumen yang datang dan memesan langsung ke tempat pembuatan tanpa mencari konsumen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak adanya alur fasilitas transaksi yang sesuai guna menopang bangkitnya usaha kecil menengah di daerah, khususnya di cianjur. Sehingga usaha tauco cenderung statis dalam manjalankan roda perekonomiannya. Sudah kita ketahui sikap statis menunjukan keterbelakangan daya saing bahkan kebangkrutan dalam dunia usaha.

Tantangan dalam memasuki persaingan global di era ini, tentunya tidak semudah dengan apa yang diinginkan. pada realitanya banyak jajanan kuliner yang beranekaragam yang turut ambil bagian dalam melengkapi persaingan yang ada seperti kebab turki, pizza, masakan ala india, sushi dll yang menggunakan penyedap rasa yang khas dari negara asalnya. Selain harus menjaga kekhasan cita rasa taico itu sendiri maka diperlukan kreatifias yang tinggi guna memasarkan produk daerah ini dengan cara semenarik mungkin bisa dengan membuka restoran kuliner bumbu tauco yang menjadi salah satu menu andalannya, ataupun menggabungkan tauco dengan bumbu khas daerah/ negara sesuai selera yang diinginkan konsumen.

Selain itu melihat produk makanan khas D.I Yogyakarta yaitu gudeg. Kini salah satu makanan khas indonesia yang lahir dari warisan budaya daerah tersebut dapat menembus pasar mancanegara dangan mulai memperhatikan cara pengemasnya dalam bentuk makanan kaleng siap saji/ instan semenarik mungkin tanpa mengurangi cita rasa gudeg itu sendiri. Adapula tiwul makanan yang dahulu  di anggap sebagai makanan orang miskin kini di olah dengan rasa dan tampilan yang mewah dalam kemasan kaleng. Serta olahan instan dalam keamasan dari daerah minangkabau yang satu ini tidak boleh dilewatkan, yaitu rendang yang menjadi makanan khas daerah padang dikenal dunia sebagai makanan terlezat yang berasal dari indonesia. Jadi tidak ada salahnya tauco pun di coba diolah menjadi kuliner dengan menggunakan kemasan kaleng siap saji.

Kesimpulannya ialah usaha tauco meong di cianjur bisa saya apresiasikan sebagai usaha kecil yang sanggup bertahan di tengah pengaruh globalisasi dan modernisasi dengan dilakukan secara turun menurun tanpa merubah cita rasa guna memberikan kepercayaan dari konsumen. Nilai keterpercayaan yang dilakukan menjadikan modal awalnya tetap berjalannya kegiatan produksi tauco meong di cianjur.

Saran saya agar kegiatan produksi tauco ini tetap terjaga keberadaaannya ialah dengan turun tangannya pemerintah dalam memberikan pengetahuan serta pemahaman mengenai cara pemasaran serta memberikan berbagai kemudahan. Apabila pemerintah tidak memberikan ruang dan fasilitas yang memadai guna menopang berjalannya kegiatan usaha kecil menengah ini, bukan tidak mungkin malah memperkecil nafas dari usia produksi tersebut yang semakin tertinggal bersaing dengan adanya persaingan global dari berbagai segi bidang tersebut terutrama jajanan kuliner.

Comments

Popular posts from this blog

Perpanjangan SIM Keliling

Dinamika Masyarakat Indonesia

Interaksi Sosial