Interaksi Sosial
1.
Pegertian
dan Syarat Interaksi Sosial
a.
Interaksi
Sosial adalah Hubungan Timbal Balik antara Individu dengan individu, Individu
dengan Kelompok, dan Kelompok dengan kelompok.
Maksud
timbal balik yaitu adanya respon yang diberikan oleh pihak lain, seperti
Contoh;
(1)
Yang
satu bertanya, lawannya menjawab
(2)
Jika
diminta bantuan dia membantu
(3)
Jika
diajak bermain, dia ikut bermain
Jika salah satu
tidak memberikan respon, maka interaksi sosial tidak terjadi. Seperti berbicara
dengan patung atau dengan pohon.
b.
Proses
Interaksi Sosial
Syarat
Terjadianya interaksi sosial ada dua yaitu Kontak dan Komunikasi. Tanpa adanya
kedua syarat ini interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui kontak dan
komunikasi manusia akan mencoba menafsirkan perilaku dan perasaan kepada orang
lain.
Berikut
beberapa Faktor berlangsungnya Interaksi Sosial, Antara lain
(1)
Faktor
Imitasi, (Meniru orang lain atau Kelompok).
Contoh,
Seorang anak Perempuan meniru ibunya yang sedang berdandan.
(2)
Faktor
Sugesti, (Pengaruh yang dapat menggerakkan hati).
Contoh,
Seorang yang sakit jika pergi berobat maka akan sembuh. Atau Seorang yang
berusaha pasti akan sukses.
(3)
Faktor
Identifikasi, (Keinginan sama dengan orang lain)
Contoh,
Seorang anak laki-laki mengidolakan pemain sepak bola, hingga gaya rambut dan
gaya berpakaiannya pun mirip dengan idolanya.
(4)
Faktor
Simpati, (Ikut Merasakan apa yang dialami oleh orang lain),
Contoh,
peristiwa jatuhnya pesawat itu, membuat kita merasakan kesedihan yang dialami
oleh keluarga yang ditingalkan.
2.
Bentuk
Interaksi Sosial
a.
Proses
Asosiatif
(1)
Kerjasama
Suatu
usaha antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama
(2)
Akomodasi
Usaha
yang dilakukan manusia untuk meredakan pertentangan, perselisihan untuk
keseimbangan hubungan.
Dalam
Pelaksanaannya, Akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu..
(a) Koersi,
memaksa pihak lain untuk berprilaku secara spontan dengan menggunakan ancaman,
imbalan, intimidasi, atau tekanan.
(b) Kompromi, Persetujuan dengan jalan damai
(c) Arbitrasi,
usaha yang dilakukan perantara dalam melerai sengketa atau perselisihan apabila
kedua belah pihak tidak bisa melakukan kompromi.
(d) Mediasi, proses keikutsertaan pihak ketiga (Penasehat) dalam menyelesaikan permasalahan.
(e)
Konsiliasi,
Usaha mempertemukan kedua belah pihak yang berselisih.
(f) Toleransi, Sikap Menghargai dan Menghormati perbedaan yang terjadi dalam interaksi sosial.
(g)
Stalemate, Keadaan dimana kedua belah pihak dalam
kekuatan yang seimbang, lalu menghentikannya permasalahan dan tidak saling
menyerang.
(h)
Ajudikasi,
Proses penyelesaian perkara maupun persengketaan di pengadilan.
(3)
Asimilasi
Cara
bersikap atau bertingkah laku atau penyesuaian dalam menanggapi perbedaan untuk
mencapai satu pemikiran dan tindakkan. Proses Asimilasi akan mudah terjadi
apabila seseorang atau kelompok memiliki sikap toleransi, sikap saling
Menghargai termasuk pada unsur-unsur kebudayaannya bahkan membentuk kebudayaan
baru jika berlangsung intensif dengan waktu yang lama.
Contoh,
(a)
Seorang
suku Jawa yang pergi merantau ke Jawa Barat yang mayorias suku Sunda, dapat
menguasai Bahasa Sunda dengan baik namun dialeknya tidak asli karena bercampur
dengan dialek Jawa yang dibawanya.
(b)
Dalam
hal makanan, Bakso adalah makanan yang diperkenalkan oleh orang Tiongkok,
kemudian diakui sebagai makanan orang Indonesia yang dikreasikan dengan daging
sapi, daging ayam, dsb.
b.
Proses
Disosiatif
Proses
ini terjadi apabila seseorang atau kelompok melakukan interaksi mengarah pada
konflik atau meregangkan solidaritas kelompok.
(1)
Kompetisi
(Persaingan)
Proses
individua tau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui
bidang-bidang tertentu.
Contoh,
Gelar Juara, Kesuksesan, Gengsi.
(2)
Kontravensi
Sikap
menyembunyikan perasaan tidak suka kepada orang lain,
Contoh,
Siswa tidak suka terhadap pelajaran tertentu karena gurunya galak, namun tidak
berani mengungkapkannya.
(3)
Pertentangan
(Konflik)
Terjadi
apabila kedua belah pihak berusaha menggagalkan tujuan masing-masing.
Comments
Post a Comment